Sunday, October 23, 2011

Obedience.

Okay, so last week. Tepatnya hari Senin, saya diberikan suatu kehormatan.. (cieh kehormatan) to speak at .. JENG-JENG... Morning Chapel.


Ceritanya sebenernya itu jadwal kotbah mbak Ani, tapi karena aku bilang sama mbak Ani, 'Besok kayaknya mau stel film deh mbak Ani.." jadi, mbak Ani ga siapin kotbah, eh gataunya ga jadi setel film... So, I decided to speak since I was the one who told her that we're gonna watch movie instead of listening to sermonsss ... So yeah, I feel like its my responsibility so singkat kata, saya lari ke kantor saya ambil buku Darlene Zchech yang uda sebulanan ini saya baca, dan write some points. I decided to talk about obedience, dan inilah kotbah saya.. (maksud saya, "sharing" saya).

Lipat tangan, lihat ke depan, pasang telinga baik-baik, dan jangan tertawa.


Saya akan berbicara tentang, "KETAATAN", atau dalam bahasa sankrit, di namakan.. "OBEDIENCE".
(bahasa sanskrit org londo kali ye) Simpel aja ya saudara-saudara, yang pertama saya akan kasi tau saudara apa arti dari KETAATAN. Yang kedua saya akan kasi tau saudara 4 ALASAN kenapa kita harus taat. Nah, simpel kan kotbah saya.. Lebih simpel dari pendeta beneran. (Yang pendeta beneran please jangan tersinggung, saya kebetulan memang kurang persiapan.)

KETAATAN.

Sebelum saya membaca buku Darlene Zsceh, saya merasa, "Ketaatan" itu adalah hal yang sangat susah. Untuk taat, berarti saya harus berhadapan sama yang namanya peraturan dan regulasi. Berhadapan sama kosekuensi, (karena kan sudah sangat wajar yah, kalau kita tidak taat maka akan ada "hukuman" atau kosekuensinya) dan..  hukuman atau konsekuensi itulah yang membuat kata "OBEDIENCE" terasa sangat berat dilakukan.
Misal, ketika peraturan bilang.. "Janganlah mencuri, janganlah bersaksi dusta, dan jangan meminjam rice cooker orang bila tidak diijinkan.." (MISALNYA) kan kayaknya susah gitu ya .. apalagi peraturan "Jangan pipis di celana.." buat orang yang doyan ngompol.. its gonna be sooo difficult untuk tidak ngompol. Kenapa? Karena kita melihat itu sebagai peraturan yang "HARUS" harus harus harus sekali lagi "HARUS" dilakukan. Walaupun itu bertentangan dengan keinginan hati kita atau kebiasaan kita. Obedience means sesuatu yang wajib kita lakukan untuk menghindari hukuman.. Mangkanya itu terasa susah, atau terasa seperti beban di pundak kita. Saya juga dulunya suka bilang sama Tuhan, "Tuhan kenapa sih Debbie harus taat? Tuhan tau kan Debbie nggak suka ... Debbie tu sukanya yang ini bukan yang itu.. Kenapa Tuhan" Ya back to laptop. Pokoknya gitu.. Saya merasa taat itu "beban" karena saya hanya melakukan ketaatan demi menjauhi diri saya dari hukuman dan konsekuensi-konsekuensi buruk lainnya.

Yang kedua, kita susah taat karena ketaatan itu membutuhkan suatu "RESPONSE" dan "KOMITMEN". Banyak yang bilang ya saya akan taat pak pendeta, namun seiring berjalannya waktu.. Ketaatan itu pun pudar.. dan itu adalah suatu kenyataan bukan sekerdar cerita tipu tipu belaka.. Pudar dar dar! means .. Pudar , lupa kalau harus taat.

Namun, tebak apa kata Darlene? Dia bilang..Kita harus stop seeing obedience as a set of rules and laws! karena, OBEDIENCE IS AN ISSUE OF THE HEART.

Ketaatan itu 100% masalah hati.


Bukan paksaan.


Bukan ancaman.


dan bukan karena menginginkan keuntungan.




Kita taat, karena kita mengasihi Tuhan. Karena kita punya hubungan baik sama Tuhan, dan karena itu kita mau selalu menyenangkan hati Tuhan. Tulus. Tanpa "secret agenda". Atau motivasi yang tersembunyi..

Ngerti kan, ketika kita mencintai seseorang.. Kita menuruti perintahnya. Karena kita menghormati dia, percaya sama dia, dan senang melihat orang itu senang. Dulu saya punya pacar yang 100% protektif terhadap saya. Saya nggak boleh pergi malem, saya nggak boleh kebanyakan main sama cowok-cowok, saya nggak boleh bicara kasar, pokoknya hampir semua dia ga bolehin. Tapi herannya saya nurut, karena saya tahu dia melakukan itu demi kebaikan saya.. (cieh jadi mengenang), terus saya juga nurut karena menghormati dia sebagai kekasih saya, jadi dia punya sedikit.. "sedikit loh ya" authority atau hak untuk menasihati saya. Tapi above all, nurutnya saya ke aturan-aturannya dia adalah BASICLY,  karena saya jatuh cinta sama dia. Titik. Dan sama halnya kalo kita mengasihi / cinta Tuhan, kita mau selalu sama Tuhan, mau nyenengin hati Tuhan, mau bikin Tuhan happy terus ... KITA BERHASRAT, We are LOOONGING to be OBEDIENT.


So remember, obedience is not a FACT BASED decision, but a HEART FELT decision. Ada kaitannya sama hati. Bukan sekedar "duty" atau menjauhi konsekuensi atau hukuman. Its about our relationship with God.



KENAPA KITA HARUS TAAT?



Ok. Second question. And these are the answers, dan answernya atau jawabannya ini berlaku untuk orang - orang yang telah melihat "OBEDIENCE" AS AN ISSUE OF THE HEART.YAK, jadi begini.. Jeng2, JAWABANNYA ADALAH...:


1.Karena lo mau menjaga hubungan lo sama Tuhan.. atau, bahasa kerennya:
because we want to keep our heartbeat in tune with His heartbeat!Salah satu caranya, dengan selalu menyenangkan hati-Nya. (Loh? terus kenapa kalo kita mau menyenangkan hati Tuhan kita harus taat?) Ya karena dengan taat, hati Tuhan senang. Gimana sih, gitu aja ga ngerti.
Point pertama maksudnya gini loh, kalo loh punya hubungan baik sama orang. Dan loh tau kalo orang itu udah memberikan buanyaaaaak hal buat hidup loh, loh pasti pengen membalas kebaikannya dan menunjukkan satu "effort" untuk kasi tau bahwa loh mengasihinya kan.  Karena itulah yang disebut hubungan yang baik. Nah skrg TUHAN YESUS, loh tau Yesus udah mati buat loh sama keluarga lohh, nenek bunda cicit engkong tetangga bahkan mertua atau kakak ipar loh, masak iya sih loh mau bikin Dia sedih...? Pasti loh pengen bikin Dia seneng terus kan..? Lo mau menjaga hubungan lo sama Dia.. Nah salah satu caranya adalah dengan obey.

2. Yang kedua is a good point. Kenapa kita harus taat?
Jawabannya adalah,  KARENA TUHAN MEMBUTUHKANNYA. Tuhan berhak tau apakah mahkluk cipataan yang paling di kasihiNya menyayanginya sama seperti Dia menyayangi manusia.. Iya kan? Dan cara untuk mengukur cinta mu terhadap Tuhan adalah dengan 'OBEDIENCE'. Kalo Tuhan bilang harus begini, lo malah begitu .. Wajar dong kalo Tuhan ragu sama cinta lo terhadapNya.. Karena itu juga berarti you dont 100% trust him of what he is telling you to do. Kalau kata Charles Swindoll, " The best proof of your love to God is obedience. Nothing more, nothing less, nothing else." So , taukah anda.. GOD needs PROOF too! Why must we obey? Because GOD requires it.


3. Yang ketiga, kita masuk ke masalah janji-janji. Ini bukan GOAL dari kita taat, but it comes with the goal.. Janji dan berkatnya itu REWARDS yang kita peroleh kalo kita bisa mencapai sasaran/goal kita. Dan GOAL kita adalah untuk mengenal ALLAH lebih dan lebih lagi. (masalah goal dan reward ini saya kutip dari salah satu pendeta Australia yang dtg ke Chapel pagi bulan lalu, yang kebetulan saya lupa namanya.)
Soooo..

It is said that, if we do not obey ... WE LIMIT THE PROMISE HE HAS UPON OUR LIFE. Bukan berarti God is not gonna bless us, tapi kita "limit" blessingsnya artinya karena ketika kita DISOBEY (gak taat) kita berjalan nggak sesuai sama rencana Tuhan. Jadinya.. Ibaratnya ... Kita nggak nyampe-nyampe ke tanah perjanjian. Cieh.
Di hidup ini kita cuman ada 2 pilihan, to obey or disobey. Kalo kita obey.. ya kita ngikutin MASTERPLAN nya Tuhan dan sampai di "finish line" dengan cepat dan mulus to ACHIEVE GOD'S PROMISE! Kalo kita disobey, kata Darlene.. Kita bakal end up "going around the mountain, and around the mountain, and around the mountain." Kapan sampainya? Kapan terima berkatnya? Kapan terima janjinya? Kamu aja nggak mau obey .. iya kan... ? :) And in addition, why do you want to obey? Because you want to fulfill all that you were born to do for. How amazing is that? I want to obey!



4. Yang terakhir, ini juga gueeehhh sukakk deyhh. Belajar taat itu adalah suatu .. "Character Building Lesson". HOW COME? Ya. How come.. waktu kotbah di Chapel saya juga bingung ngejelasinnya. Pas mandi di kamar mandi, saya pikir3x.... eh dapet jawabannya. Kalau kita , mau taat, yang membuat kita susah taat itu terkadang adalah karena ada sesuatu yang nggak keliatan di depan kita. Mangkanya ketaatan itu dibilang sebagai faith-based decision juga, karena kita dituntut untuk taat ketika kita sendiri gatau apa yang akan terjadi di depan kita. Kita cuman bermodalkan iman sama cinta kita sama Tuhan. Juga TRUST. So, di masa-masa kayak gini.. nyadar gak, sebenernya Tuhan itu sekaligus mengetes kita.. Sedalam apa cinta kita dan sebagus apa PERSONALITY kita. I mean, seperti kata Darlene... 'GOD IS NOT A MAGICIAN, HE is a BUILDER.. and "building" needs time" so try to say... Yes Lord 'Whatever it takes'.. !! I will say yes and commit.. and WAALA! He will make you an incredible young lady and young man with incredible personality .. So,stay faithful and obedient because its a "character building lesson."


Ohyeahh,wooosaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..

haha.. okay , akhirnya sekarang sudah jam 11 malam, dan saya harus tidur karena besok harus bekerja.. Tapi kira-kira di bagian itulah kotbah saya berakhir hari Senin lalu. Maaf kalau ada salah-salah kata atau poin-poin yang nggak nyambung. Saya akan berusaha untuk lebih baik lagi di kotbah kedua saya.


Seperti biasa, mari kita panjatkan puji Syukur ke hadapan TYME... Karena telah membantu saya menulis rangkuman kotbah 5 menit sebelum kotbah minggu lalu! wuakakakakak.. great experience and unforgetable "NERVOUS" moment.. God Bless You! Thx for reading ;)